Friday, January 12, 2024

Bebek Soponyono "Siapa Sangka"

Siapa sangka, kuliner Bebek Soponyono akan laris manis. Parkiran penuh. Khas bebek goreng Madura dengan bumbu hitamnya. Sambalnya yang pedas tidak digerus terlalu halus masih terlihat jelas kulit cabenya. Tekstur daging bebek gorengnya empuk digigit. Sangat gurih. Menjadi lebih terasa gurih dinikmati di panggung bambu teratap di pinggir laut. Makan sambil menikmati suasana pantai dengan semilir hembusan anginnya.

Siapa sangka, bisa mendengar suara penyanyi yang menghibur di Bebek Goreng Soponyono. De sela nyanyinya, memberikan ucapan selamat jalan ke para pengunjung yang mau pulang. Suasana jadi lebih nyaman menikmati Bebek Soponyono. Penyanyi berperalatan karaoke sederhana berpakaian sekilas mirip cowboy. Memakai topi laken, baju garis-garis, dan rompi seperti nyambung dengan budaya Karapan Sapi Madura.

Siapa sangka, dulu akan ada jembatan Suromadu menghubungkan pulau Jawa dan Madura untuk dilewati kendaraan bermontor. Bertahun sebelum jembatan Suramadu dibangun, menyeberang selat madura dengan kapal penyeberangan laut. Inilah jembatan pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut selat Madura sepanjang 5.438 meter. Jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.

Siapa sangka, pantainya akan menjadi lebih ramai. Pantai di dekat jembatan Suramadu selalu terlihat ramai dikunjungi orang. Terutama pantai-pantai dekat jembatan di pulau Madura dan pulau Jawa. Orang-orang menikmati suasana pantai dekat jembatan bersama teman dan keluarga. Suasana ramai pantai ini bisa dilihat saat menyeberangi akhir bagian jembatan di pantainya.

Siapa sangka, saya dan keluarga akan ke pantai Bangkalan ini. Awalnya hanya ingin nyambangi anak yang kuliah di Surabaya. Lalu ingin mutar2 melihat situasi ramainya kota Surabaya. Sambil menikmati kuliner di Surabaya. Kemudian ingin menyeberangi jembatan Suramadu. Mengalir saja, akhirnya ingin menikmati Bebek Goreng Soponyono yang lokasinya di pantai Bangkalan Madura dekat Jembatan Suromadu. (Pulung Chahyono, M.Kes., pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

Tuesday, December 5, 2023

Ban Njero Kelemon

"Ban njerone kelemon niki" ujar tukang ban di pinggir Jl Slamet Riyadi Solo. Saya agak kurang paham. Saya tanya ke tukang ban "Pripun nggih maksudte kelemon niku?" Tukang ban menjelaskan kalau ban dalamnya ukurannya lebih besar dari yang seharusnya. Tidak sesuai dengan ukuran ban luar yang lebih kecil, jadi ban dalamnya "kelemon" (kegemukan).

Ban motor saya gembos di tengah perjalanan. Saya tahu ada tukang tambal ban yang terdekat. Tetap saja saya naiki motor prelan-pelan. Sampai di tempat tukang tambal, ban dalam dibuka, dilepas dan dites dengan dicelupkan air di ember keluar gelembung udara "blekuthuk-blekuthuk". Terlihat ada sobek tepat di garis sambungan ban dalam. Tukang ban dengan cepat menambal ban belakang motor saya.

Ban dalam non tubeless berfungsi menampung tekanan udara ban biasanya antara 30 psi (ban depan) dan 40 psi ban belakang. Jika ban dalam dalam ukuran yang sesuai dengan ban luar akan berada pas pada sisi dalam ban luar. Ini akan mengurangi kemungkinan terjadi kerusakan pada pada ban luar dan ban dalam itu sendiri. Ban dalam motor dengan tekanan menjadi penopang beban motor, orang atau barang yang diangkut oleh motor.

Memilih ukuran ban dalam sama ukuran ban luar, tentunya juga harus sesuai dengan jenis motor. Tukang ban akan mudah mengetahui setiap ban dalam yang sesuai ban luarnya. Jika ingin mengetahui sendiri bisa melihat ukuran ban luar yang terdapat dibagian samping ban. Di ban motor saya terdapat angka 80/90-14, artinya ban motor memiliki ukuran pelek 14 inci dengan lebar ban 80 mm dan tinggi ban 90% dari lebar ban. Ban dalamnya harus sesuai ukurannya dengan ban luar.

Saat ini kendaraan motor banyak menggunakan ban tubeless, tidak ada ban dalamnya. Satu ban untuk ban dalam dan ban luar. Namun karena suatu alasan mendesak, ban dalam pun masih bisa dipasang untuk ban tubeless. Pernah ban tubeless motor saya karena sudah tidak pas melekat di ring peleknya akhirnya dipasangi ban dalam. Yang jelas kelebihan ban tubeless tidak perlu memakai ban dalam. Lebih cepat dan praktis menambalnya. Yang lebih jelas, ban tubeless terhindari dari risiko "ban njero kelemon". (Pulung Chahyono, M.Kes., mutra_ulung@yahoo.com, pulung-online.blogspot.com)

Sunday, November 26, 2023

Teh Krampul

Sekali-sekali singgahlah sejenak di Wedangan Solo. Duduklah di kursi panjangnya menghadap ke meja rombong wedangan penuh makanan dan jajanan. Cobalah pesan minuman Teh Krampul. Rasakanlah segarnya rasa teh dan lemon berpadu. Kok sama rasanya dengan Lemon Tea? Iya sama, cuman kalau pesan Lemon Tea di cafe harganya jauh lebih mahal.

Minum Lemon Tea, ehh Teh Krampul ding, selain menyegarkan juga akan mendapatkan kebaikan gizi teh dan lemon. Irisan tipis lemon terlihat mengambang (krampul) dalam air teh di gelas.  Dari beberapa referensi teh mengandung antioksidan dan lemon mengandug vitamin C. Disebutkan minuman oplosan teh dan jeruk lemon dapat membantu meredakan gejala pilek dan flu.

Minum Teh Krampul di Wedangan Solo tidak menguras uang di kantong, pun juga tidak mengurangi mantapnya rasa minuman ini. Bisa pesan hangat, panas atau pakai es. Sambil bersantai. Wedangan itu warung minuman dan makanan khas Solo yang banyak dijumpai di pinggir jalan. Orang dulu sering menyebutnya warung "hik" singkatan uthak-uthik mathuknya "Hidangan Istimewa Kampung".

Konon disebut "hik" karena dulu penjualnya sesekali meneriakkan kata "hik" untuk menarik perhatian orang sekitar. Penjualnya berjalan memikul semua dagangannya keliling kampung dan berhenti di pinggir jalan saat ada orang membeli. Sekarang wedangan sudah menetap, bahkan ada yang berkonsep cafe. Minuman dan makanan di "Wedangan" di Solo sama dengan "Angkringan" di Jogja. Hanya beda nama.

Ingin membuat sendiri minuman Teh Krampul di rumah? Tidak ribet dan tidak sulit. Seperti membuat minuman teh biasanya saja. Kemudian beri irisan tipis jeruk lemon satu atau dua keping. This is it! sudah jadi minuman Lemon Teanya. Ini Teh Krampul atau Lemon Tea? Kalau minuman ini dibuat sendiri di rumah sebut saja Lemon Tea agar lebih terasa mantap. (Pulung Chahyono, M.Kes., mitra_ulung@yahoo.com, pulung-online.blogspot.com)

Wednesday, September 6, 2023

"Real" Mbrengengeng Nasal Sound

Dalam referensi kaidah fonetik bahasa Inggris, Nasal Sound (suara hidung) adalah suara dengung yang keluar melalui hidung karena terbendungnya aliran udara melalui mulut. Ada tiga (3) huruf ber-nasal sound dalam bahasa Inggris: /m/, /n/, dan /ng/ yang disuarakan dengan menggetarkan pita suara untuk menghasilkan suara nasal sound. Untuk membendung aliran udara melalui mulut agar aliran udara mengalir melalui hidung, saat menyuarakan /m/ dengan mengatupkan kedua bibir (bilabial), /n/ dengan menempelkan ujung lidah pada langit-langit depan mulut (alveolar), dan /ng/ pangkal lidah dilekatkan pada langit-langit belakang mulut (velar).

Dalam bahasa Inggris (twinkl.co.id), suara ketiga nasal sound ini diibaratkan dengan suara lain:
the humming sound /m/, ibarat suara gumam
the aeroplane sound /n/, ibarat suara pesawat udara
the ringing sound /ng/, ibarat suara bel telepon
Suara nasal sound /ng/ dalam bahasa Inggris dilambangkan dengan konsonan /ng/ seperti dalam kaidah kata kerja dalam "Past/Present/Future Continous Tense" atau kaidah membendakan kata kerja "Gerund".

Dalam kaidah ilmu Tajwid bahasa Arab, suara dengung dibagi menjadi empat (4) tingkatan dengung (marothibul ghunnah). Tingkat dengung paling sempurna (akmal) diantaranya nun dan mim ghunnah musyadadah, sempurna (kamilah) diantaranya ikhfa hakiki, kurang sempurna (naqisoh) diantara huruf idzar halqi, dan paling kurang sempurna (anqosh) saat huruf nun dan mim berharokat fathah, kasroh atau dhomah. Huruf Arab ghunnah hanya ada 2 huruf yaitu /n/ dan /m/ mendengung "dalam keadaan apapun".

Lebih lanjut wabil khusus, di tingkatan dengung Kamilah (Sempurna), terdapat kaidah Ikhfa Hakiki, selain Iqlab dan Ikhfa Safawi. Dalam kaidah Ikhfa Hakiki di lingkungan tradisional jawa pembelajaran bahasa Arab juga disebut suara "mbrengengeng". Suaranya diibaratkan dengan suara Tawon, yang dalam referensi bahasa Inggris diibaratkan dengan suara dering telepon. Dalam kaidah Ikhfa Hakiki, yang mengkhususkan kaidah "nun sukun atau tanwin" bersuara "mbrengengeng" /ng/ saat huruf nun sukun/tanwin bertemu dengan 15 huruf Hijaiyah tertentu lainnya.

Kadar samar (ikhfa) berbeda dipengaruhi "titik jarak" Makhrojul Huruf antara nun dengan 15 huruf ikhfa, terbagi tiga (3) yaitu akrob (dekat), ausath (sedang) dan ab'ad (jauh). Ab'ad adalah "real" mbrengengengnya. Ketika nun sukun/tanwin bertemu dengan /kaf/ dan /qof/ yang memiliki makhrojul huruf di pangkal lidah belakang berada di "titik terjauh" dari makhrojul huruf nun di langit-langit mulut depan. Lidah (lisan) dari makhrojul huruf nun harus berpindah mampir atau mengarah ke titik makhrojul 15 huruf ikhfa sambil menyamarkan suara nun dengan huruf ikhfa di depannya. Karena makhrojul huruf kaf dan qaf terjauh maka suara keluar hanya -ng mbrengengeng. (Pulung Chahyono, M.Kes., www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)

Saturday, August 31, 2019

Perlintasan Sepur Tanpa Doplangan

"Sepur... sepur... sepur !!", begitu kami biasa berteriak keras memberitahu ke para pengendara motor atau mobil. Karena mereka tidak terlihat mengurangi kecepatan melewati depan rumah kami sekitar 20 meter sebelum melintasi rel sepur tanpa palang. Sementara rambu lampu merah sedang berkedip dan sirine berbunyi bertanda sepur akan melewati perlintasan.

Kami orang-orang yang berumah di kanan kiri tepat di perlintasan kereta api biasa berteriak-teriak bersahutan seperti itu. Sejak dulu kami telah menjadi saksi beberapa kecelakaan di perlintasan kereta api. Dengan teriakan keras kami seringkali pengendara menjadi kaget dan tersadar dari lamunan atau ketidak konsentrasiannya saat mendengar teriak-teriakan kami sebelum mereka benar-benar mendekati rel sepur.

Kadang rambu lampu merah tidak menyala dan sirine perlintasan sepur tidak berbunyi saat kereta akan melewati perlintasan. Seperti pagi ini, saya melihat rambu lampu merah tidak berkedip dan sirine tidak berberbunyi saat sepur lewat dari arah Timur di perlintasan kereta api Jl Bengawan Solo Pakunden Blitar.

Saya sedang ngopi di samping rumah di dekat perlintasan kereta api itu. Sebelumnya saya juga melihat dua kali kereta api lewat dari arah barat dan rambu merah berkedip dan sirine berbunyi. Sangat mungkin alat deteksi kereta lewat dari arah timur tidak berfungsi sehingga rambu lampu merah tidak menyala dan sirine tidak berbunyi.

Berbeda dulu, jalan di perlintasan kereta itu sudah ramai. Kini telah ada satu orang sukarelawan yang ditunjuk menjaga perlintasan kereta tanpa palang itu. Dia mendapatkan sejumlah uang honor. Saat-saat dia tidak bisa menjaga perlintasan ada temannya yang membantunya. Pengendara yang merasa terbantu kadang memberikan uang tips. Perlintasan menjadi lebih selamat. (Pulung Chahyono, www.pulung-online.blogspot.com, mitra_ulung@yahoo.com)